Waktu
terus berjalan tanpa bisa ditahan, maka bersyukurlah ada teknologi yang mampu
mengabadikan ke-sesaat-an itu dalan sebuah gambar, dalam sebingkai foto.
Dan
pada sebuah fotolah dia merekamku dalam ingatannya. Foto ketika aku mengikuti pengakuan percaya di gereja. Pada sebuah foto pula
seseorang mengirimkan doa untuk kami berdua, sebuah foto ‘duet’ kami yang
pertama. Foto yang didesain dalam bentuk ucapan selamat hari Natal. Meskipun terbersit akan sosok yang mengirimkannya, kami menghargai dan menikmati misteri itu.
Dan
kamipun mulai mengabadikan waktu-waktu berharga itu. Berekspresi, bergaya
dengan pose-pose andalan ala kami berdua. Seringnya bertukar peran sebagai tukang foto dan
terkadang berusaha berpose dalam satu frame yang sama. Tak hanya merekam wajah;
makanan, tanaman, hewan, ataupun benda-benda lain yang menarik perhatianpun tak
ayal terbidik oleh kamera kami. Kenang-kenangan yang tak lekang oleh
ke-sesaat-an.
0 komentar:
Posting Komentar